Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
akhirnya mengumumkan sekaligus memperkenalkan jajaran menteri-menteri Kabinet Kerja untuk periode 2014-2019 di halaman Istana Negara, Minggu
(26/10). Kabinet Kerja dihiasi wajah tokoh-tokoh baru yang sama
sekali belum pernah berkecimpung dalam kabinet.
Salah satunya Andi Amran Sulaiman. "Beliau ini praktisi, pemikir, dan wirausahawan muda bidang pertanian. Petani muda yang berhasil bangun modal wirausaha bidang pertanian," ujar Jokowi.
Amran adalah putra asli Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Dalam garis darah keluarga, Amran adalah keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling (anak ke 4 La Tenri Tappu Raja Bone ke 23) dari pihak ayahnya. Kemudian La Pawawoi Arung Sumaling mempunyai keturunan bernama Andi Baco Gangka Petta Teru yang memperistrikan Karaeng Beja (anak Karaeng Bantaeng/Karaeng Bore yang berdomisili di Bantaeng.Turunan dari pihak ibu (Andi Nurhadi Petta Bau), yaitu dari Datu Bengo/La Sado Petta Eppe yang berdomisili pada Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulsel.
Bagi pria kelahiran Bone, 27 April 1968, kedisiplinan adalah harga mati demi kesuksesan. Tak heran bila di usia yang relatif muda, dia sudah mampu membangun dan membesarkan 14 perusahan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group, yang meliputi Unit Usaha: Tambang Emas, Tambang Nikel, Proyek Gula, Proyek Perkebunan Kelapa Sawit, SPBU, Distributor Unilever, Distributor Semen, Produsen Pestisida, dan usaha lainnya.
Sampai saat ini, omset perusahaannya disebut-sebut menembus Rp 500 miliar per tahun dan telah mengelola aset sebesar kurang lebih Rp 1 triliun.
Amran tercatat pernah berkecimpung di PTPN Perkebunan. Dari sinilah kiprah Amran mulai merangkak naik. Selama 6 tahun, Amran mendapat promosi kenaikan pangkat/jabatan 4 kali. Sebagai ahli bidang pertanian, terutama komoditas kelapa sawit dan tebu, Amran memahami potensi besar perkebunan di Indonesia.
Amran termasuk salah satu barisan yang sejak awal mendukung pencalonan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden. Kedekatannya dengan Joko Widodo menginspirasi Amran untuk mendirikan organisasi relawan untuk pasangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Sebagai Koordinator Umum Sahabat Rakyat KTI, Amran disebut-sebut sebagai bagian dari ujung tombak gerakan pemenangan Joko Widodo di Kawasan Timur Indonesia.
Salah satunya Andi Amran Sulaiman. "Beliau ini praktisi, pemikir, dan wirausahawan muda bidang pertanian. Petani muda yang berhasil bangun modal wirausaha bidang pertanian," ujar Jokowi.
Amran adalah putra asli Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Dalam garis darah keluarga, Amran adalah keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling (anak ke 4 La Tenri Tappu Raja Bone ke 23) dari pihak ayahnya. Kemudian La Pawawoi Arung Sumaling mempunyai keturunan bernama Andi Baco Gangka Petta Teru yang memperistrikan Karaeng Beja (anak Karaeng Bantaeng/Karaeng Bore yang berdomisili di Bantaeng.Turunan dari pihak ibu (Andi Nurhadi Petta Bau), yaitu dari Datu Bengo/La Sado Petta Eppe yang berdomisili pada Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulsel.
Bagi pria kelahiran Bone, 27 April 1968, kedisiplinan adalah harga mati demi kesuksesan. Tak heran bila di usia yang relatif muda, dia sudah mampu membangun dan membesarkan 14 perusahan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group, yang meliputi Unit Usaha: Tambang Emas, Tambang Nikel, Proyek Gula, Proyek Perkebunan Kelapa Sawit, SPBU, Distributor Unilever, Distributor Semen, Produsen Pestisida, dan usaha lainnya.
Sampai saat ini, omset perusahaannya disebut-sebut menembus Rp 500 miliar per tahun dan telah mengelola aset sebesar kurang lebih Rp 1 triliun.
Amran tercatat pernah berkecimpung di PTPN Perkebunan. Dari sinilah kiprah Amran mulai merangkak naik. Selama 6 tahun, Amran mendapat promosi kenaikan pangkat/jabatan 4 kali. Sebagai ahli bidang pertanian, terutama komoditas kelapa sawit dan tebu, Amran memahami potensi besar perkebunan di Indonesia.
Amran termasuk salah satu barisan yang sejak awal mendukung pencalonan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden. Kedekatannya dengan Joko Widodo menginspirasi Amran untuk mendirikan organisasi relawan untuk pasangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Sebagai Koordinator Umum Sahabat Rakyat KTI, Amran disebut-sebut sebagai bagian dari ujung tombak gerakan pemenangan Joko Widodo di Kawasan Timur Indonesia.
Berikut ini adalah biodata Andi Amran Sulaiman :
Nama
DR. IR. H. Andi Amran Sulaiman, MP
Tempat, Tanggal Lahir
Bone, 27 April 1968
Jabatan terakhir
CEO PT Tiran Group
Pendidikan
SD Impres 10 Mappesangka, Bone
SMP Negeri Ponre, Bone
SMA Negeri Lappariaja, Bone
Fakultas Pertanian Unhas 1988-1993 (Penerima Hak Paten/Penemu)
Pasca Sarjana Pertanian Unhas 2002-2003 (Cumlaude)
Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012 (Cumlaude)
Kursus dan Seminar
- Presentase Pengendalian Hama Tikus di Istana Presiden, Jakarta 1996
- SUSKALAK-PIM di Pakkatto, Gowa, Sulsel, 1997
- Presentase Pengendalian Hama Tikus untuk Kalteng di Istana presiden, Jakarta, 1999
- Studi Banding di Singapura, 2002
- Seminar Internasional Palm Oil Belt di Malaysia 2002
- Studi Banding di Bangkok, Thailand, 2009
- Kunjungan ke Sutech Engineering Co. Ltd (Perusahaan perakitan mesin pabrik gula) untuk transaksi pembelian Pabrik Gula dan Erawan Power (Pabrik Gula Terbesar di Thailand), 2014
Surat Penghargaan
- Hak Paten Alat Empos Tikus “Alpostran” dari Menteri Kehakiman RI, 1995
- Surat Izin Khusus Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1997
- Surat Izin Tetap Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1998
- Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI, 2007
- Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali
- Surat Izin Tetap Pestisida, Ammikus 65PS dari Menteri Pertanian RI, 2011
- Surat Izin Tetap Pestisida Ranmikus 59PS dari Menteri Pertanian RI, 2012
- Surat Izin Tetap Pestisida Timikus 64PS dari Menteri Pertanian RI, 2012
- Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri Kehakiman 2014
Keluarga
Istri:
Ir. Hj. Martati
Anak:
Andi Amar Ma’ruf
Andi Athira
Andi Muh. Anugrah
Andi Humairah
sumber : kompas.com & merdeka.com
0 komentar:
Post a Comment