Saturday, March 25, 2017

Pasangan idaman?

[PASANGAN IDAMAN? MAHASISWA PERTANIAN]

Sarjana Pertanian? Pasti yang di benak kamu tentang macul, sawah, tanah, tanaman dan hal-hal kotor lainnya. Memang Fakultas Pertanian tidak sepopuler Fakultas lainnya, dan betul mereka menanam dan memelihara berbagai jenis tanaman, tapi apa yang mereka pelajari bukan hanya sekadar bergelut dengan tanaman, tapi mereka mempunyai tugas mulia demi memenuhi kebutuhan pangan kita. Makanan merupakan kebutuhan primer untuk kita. Tanpa makanan apa yang bakal terjadi?

Percayakah kamu, kalau mahasiswa yang kuliah di Fakultas pertanian  adalah dia yang harus kamu pertahankan, apa memangnya yang membuat mereka punya nilai plus  sebagai pasangan?Kenapa mereka layak dijadikan sebagai pasangan idaman?

1. Anak pertanian tak pilih-pilih dalam makan, mengajaknya ke Warteg dan Jajanan Kaki lima pun tak akan membuat mereka keberatan.
Well,  sebagai anak pertanian mereka tau bagaimana susahnya menanam sampai memanen makanan yang mereka makan. Mereka akan lebih menghargai makanan tersebut.
Mereka enggak bakal risih jika kamu mengajak ke Warteg atau Pedagang kaki lima dengan alasan enggak high class dan mentereng . Mereka dengan senang hati akan memakannya.
Makanan aja mereka hargai sebegitunya , apalagi kamu sebagai pasangannya?

2. Kalau urusan dosis pupuk, bahan praktikum yang Kontam bisa membuatnya pusing setengah mati bukankah itu tanda bahwa ia punya kepekaan tinggi?
Anak pertanian memang banyak praktikum, di sawah di ladang dan juga di laboratorium. Semua yang dia praktikkan harus sesuai dengan petunjuk dan dengan dosis yang pas agar praktikumnya berhasil.
Jika dengan bahan praktikumnya saja bisa demikian peduli dan perhatian, bayangkan betapa dia bisa peduli padamu yang jadi pasangannya?

3. Tanaman aja diperlukan dengan sempurna, apalagi kamu sebagai pasangannya
Anak Pertanian pas lagi di lahan harus tau dosis pupuk yang pas untuk si tanaman-tanamannya, apa fungsi pupuk tersebut buat si tanaman, gimana kalau tanaman tersebut kena hama, apakah pupuknya sesuai, gimana dampaknya kalau pupuknya over, dan gimana gimana perakuan-perlakuan yang lain supaya tanaman tersebut berproduksi dengan baik.
Tanaman aja diperlakukan sesempurna itu. Gimana dengan kamu?

4. Kuliahnya tak sekadar duduk di belakang meja, Namun harus dapat membuat sebuah realita, itu yang membuat mereka pantang putus asa !
Dimana lagi kamu bisa menemukan mahasiswa yang pagi-pagi udah berjibaku dengan tanah dan cangkul? Mereka tak hanya duduk di kelas dan mendengarkan dosen bicara, wajib halnya turun langsung ke lapangan demi mendapatkan data yang benar-benar nyata
Malu? Minder diliat anak fakultas lain? Ahhh..omong kosong, Cuma orang yang pantang putus asa yang dapat bertahan di sini–

5. Saat Bersamanya, Kamu Tak Harus Repot Menutupi Kekurangan.
Pernahkah kamu mengaduk aduk kotoran sapi untuk tugas kuliah? Mengaduk kompos yang membuat kuku kalian berubah menjadi hitam? Memulung ampas tebu di mamang penjual tebu? Memungut kulit durian di tempat sampah di  taman kota? Atau berjibaku dengan ulat-ulat di tanaman? dan berpanas-panasan di ladang sementara mahasiswa lain menikmati ruang ber-AC di ruang perkuliahan?
Nah, gimana dengan punya pasangan calon sarjana pertanian? Jangan khawatir, karena mereka terlatih menjadi orang yang tidak manja, jadi mereka bisa dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Mereka tidak akan pernah jijik dengan kelakuan-kelakuan pasangannya yang jorok.
Kalau hanya bersendawa di depan umum atau kentut sembarangan no problem lah :p
Kamu Bebas Jadi ‘Apa Adanya’

6. Mereka terbiasa lugas, komunikatif, dan Percaya diri. Jika punya aspirasi , mereka tak akan berusaha menyamarkannya dengan kode-kode penuh misteri
Contoh saja saat praktikum di laboratorium, mahasiswa tak akan segan untuk bertanya pada laboran bagaimana caranya praktikum acara 1, acara 2 dan seterusnya.
Ya kali saat di lab dia bereksperimen sendiri, saat salah praktikum pun mahasiswa pertanian tak segan meminta saran dan solusi kepada sang laboran
Kamu gak akan menemukan harapannya dalam hubungan di kamuflase dalam kode-kode yang nyaris mustahil dipecahkan, Namanya juga mahasiswa yang terbiasa dengan kepastian?

7. Jika Kamu justru bicara dalam kode, tak perlu cemas juga. Dia punya kemampuan analisis berkat memahami kalimat dalam penprak yang dia punya.
Ketika mereka sudah menganalisa fakta di lahan, pasti kita akan studi di laboratorium juga. Di laboratorium, mahasiswa Pertanian melakukan berbagai macam analisa! Bekat penunjuk praktikum yang dia punya, dia bisa mulai beranalisis dari analisis kimia, biologi, fisika, pergerakan fotosistesis tumbuhan, dan tak lupa juga analisa hama dan penyakit tanaman. Tuh, tanaman aja bisa dianalisis detil. Apalagi kamu? Eaaaa…
Nah, karena itu kamu tak perlu khawatir ketika kamulah yang terbiasa menyampaikan keinginan dalan bentuk Kode-kode rahasia , Sebagai pencari kepastian dia akan sabar mengolah dan menebak apa yang sebenarnya kau maksudkan

8. Perkuliahan di Fakultas Pertanian Membentuk Mereka Jadi Pribadi yang Perasa dan Peduli dengan Sekitarnya.
Dia yang terbiasa melibatkan perasaan dalam kesehariannya akan bertumbuh jadi pribadi yang peka. Untuk memberi setetes pereaksi pun dia hati-hati, Kepekaan inilah yang membuatnya begitu mengerti diri sendiri, “melihat” lingkungan, dan gak malas-malas berusaha memahamimu. Sekalipun kamu punya “kode-kodean” yang paling absurd, dia bisa kok menerjemahkan maumu. Ah, pasanganmu yang anak pertanian layak kok dapat predikat “yang paling memahami maumu”. Ecieeehhh…

9. Kamu tak perlu susah-susah lagi memikirkan souvenir pernikahanmu
Karyamu di kultur jaringan atau benih-benih buah dan sayuran yang unggul bisa kamu jadikan acuan bukan? Selain bermanfaat bagi tamu undangan itu juga bakal menjadi souvenir pernikanmu yang anti mainstream

10. Saat Prewedding, Kamu gak akan dipusingkan dengan Spot, Banyak Konsep Prewedding yag sudah tercipta di Kepala
Mereka yang dari pertanian pasti mempunyai jiwa petualang yang tinggi. Tentunya, tempat-tempat yang dikunjungi ya seputar tanaman. Praktikumnya anak Pertanian itu dilakukan di perkebunan. Entah perkebunan teh, perkebunan apel, perkebunan jambu kristal, perkebunan jeruk, dsb. Bahkan di pantai dengan deburan ombak dan pegunungan yang sejuk pun pun bisa kamu jadikan referensi
Nah ini bisa kalian jadikan sebagai referensi untuk konsep pre wedding bertemakan garden atau camp, makin sempurna deh menuju ke altar pernikahan mu :p

11. Di Tengah Padatnya Jadwal, Merelakan Waktu Untuk Bertemu Denganmu Adalah Sebuah Bentuk Kompromi.
Kebersamaan Kalian pun Pasti Memiliki Kualitas Tinggi
Seperti mahasiswa pada umumnya, jadwal padat juga berlaku untuk mahasiswa pertanian . Pagi-siang kuliah, sore praktikum, malam ngerjain laporan adalah rutinitas setiap hari. Apalagi kalau inhal praktikum dan harus ngulang praktikum di hari lain. Karena itulah, buat kamu yang punya pasangan seorang calon sarjana pertanian , maklumilah kalau dia sibuk sehingga kalian jarang ketemu dan tidak punya banyak waktu untukmu. Tapi yang penting, ketika akhirnya dia punya waktu dan kalian bisa bertemu, dijamin bakal quality time banget deh..

12. Kemampuan Membawa Diri Anak-anak Pertanian pun Jawara.
Anak pertanian bisa bergaul dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, mulaidari sesama mahasiswa, dosen, laboran, penyuluh, petani, peternak, hingga pegawai dinas Mereka adalah manusia yang di didik dengan kemampuan sosial yang tetap jawara, Gak perlu khawatir dia kagok di bawa di tengah keluargamu yang heboh, Diproyek tempatnya magang  dulu, dia sudah pernah merasakan penyesuaian sosial yang lebih berat

13. Mereka sebenarnya penyabar dan tak mudah menyerah, Meski dihujani stigma negatif, toh mereka tetap bertahan. Bukankah gigih adalah salah satu kriteria pasangan idaman?
Meski dihujani stigma negatif kalau mahasiswa pertanian tak punya kejelasan, absur, abu-abu, tak punya masa depan yang jelas, mereka yang kuliah di fakultas pertanian berusaha untuk tabah. Mereka tak mau mengkambinghitamkan fakutasnya.
Mereka sadar, bahwa Indonesia ini negara agraris, negara yang sebagian besar penduduknya bergantung pada sektor pertanian, apa jadinya kalau indonesia tak miliki sarjana pertanian yang mumpuni?
Nah, jika dia saja mau bersikap peka pada hatinya, dia bisa demikian gigih dan begitu peduli dengan nasib negaranya, kira-kira apa yang bisa dia lakukan untuk kamu dan hubungan kalian ? *think*

14. Walau Profesinya Masih Sering Disepelekan, Para Sarjana Pertanian Tetap Bekerja Dengan Penuh Dedikasi.
Pernah denger Dinas Pertanian? Atau mungkin Menteri Pertanian? Atau mungkin penyuluh pertanian?  Indonesia negara agraris? Atau pertanian organik?
Sesungguhnya  para lulusan fakultas pertanian sangat berjasa dalam tiap sisi kehidupan masyarakat. Nasi, sayur dan buah yang kamu makan misalnya, tanpa mereka pertanian tak akan berjalan mulus dan produktivitas pertanian tak seminim dulu, dengan teknologi mutakhir saat ini kalian juga bisa menikmati buah-buah hasil persilangan yang lebih ajib.
Anak Pertanian tetap sabar dan rendah hati, ikhlas dan sepenuh hati bekerja walaupun seringkali dipandang sebelah mata.

15. Dengan Segala Kelebihan dan Kekurangannya, Mereka yang Kelak Mendapat Titel SP Adalah Orang yang Layak Kamu Perjuangkan
Mereka adalah orang-orang berani, tak kenal rasa jijik, ulet, telaten, penyabar, peka, namun tak sombong. Mereka memiliki kepribadian lengkap yang patut untuk kamu banggakan sebagai seorang pendampingmu.Mereka tidak akan pernah segan untuk memperjuangkannya.

Maka segera cari dan berbanggalah bagi yang bakal memiliki pasangan hidup dari sarjana pertanian :D

Sumber: petaniberdasi

0 komentar:

Post a Comment