Tuesday, October 3, 2017

INFO PERTANIAN

Pengering Gabah Tenaga Surya Rakitan BPTP Sumsel

Gambar alat pengering gabah tenaga surya rakitan BPTP Sumsel

Sumatera Selatan (Sumsel) dikenal memililki lahan rawa lebak yang cukup luas. Namun, para petani di lahan rawa lebak menghadapi kendala untuk mengeringkan gabahnya ketika musim panen padi tiba, terutama pada saat curah hujan sedang tinggi. Hal ini karena selama ini mereka menggunakan lantai jemur beralaskan terpal dan mengandalkan panas matahari. Sehingga saat musim hujan, proses pengeringan gabah akan berlangsung dalam waktu yang lebih lama.

Selain itu, transportasi dari lahan ke tempat penjemuran juga menjadi sulit saat hujan melanda. Belum lagi fasilitas lantai jemur juga terbatas oleh luasan halaman tempat menjemur. Untuk mengatasi keterbatasan proses pengeringan ini, pada tahun 2016, BPTP Sumsel merakit alat pengering tenaga surya dari IRRI, diberi nama “Bubble Solar Dryer”.Kemudian mengenalkan alat itu di lokasi lahan rawa lebak Kabupaten Banyuasin,
Sumatera Selatan. 

Prinsip kerja alat pengering ini pada dasarnya sama dengan cara pengeringan oleh petani, yaitu dengan memanfaatkan energi sinar matahari. Bedanya terletak pada tempat menyimpan gabah atau alas yang digunakan. Pada cara petani, gabah dihamparkan di atas terpal, sedangkan pada alat ini pengeringan dilakukan di dalam plastik panjang yang digelembungkan.

Alat ini memanfaatkan energi radiasi matahari untuk menggerakkan kipas yang mendorong udara di dalam ruang pengeringan. Selain itu, penutup alat pengering  yang terbuat dari bahan plastik polietilen yang transparan juga membantu mempercepat proses pengeringan. Aliran udara di dalam alat pengering akan menghilangkan air dari dalam ruang pengering dan dikeluarkan melalui lubang pengeluaran. Teknologi pengeringan gabah dengan tenaga surya terdiri dari 7 komponen yang meliputi: (1) plastik dari bahan polyetilen berfungsi sebagai tutup pelindung, (2)  plastik ulin sebagai alas, (3) kipas, (4) panel surya, (5) aki, (6) resleting panjang dan (7) roller yang digunakan untuk membalik gabah. 

Meningkatkan kinerja alat pengering ini, BPTP Sumsel melakukan modifikasi pada alat yaitu pembuatan rel dan modifikasi batang pengaduk, serta kapasitas alat. Pembuatan rel dilakukan untuk memudahkan penarikan batang pengaduk, sedangkan modifikasi batang pengaduk bertujuan untuk meringankan dan menguatkan batang pengaduk.

Kapasitas alat  dibuat lebih kecil dari ukuran alat IRRI yang sebelumnya 1 ton menjadi 0.5 ton. Hal ini dilakukan agar pengeringan dapat dilakukan di pematang sawah. Penggunaan alat pengering tenaga surya sudah dapat mengatasi hambatan pengeringan saat musim hujan serta menghasilkan mutu gabah yang lebih baik dibandingkan gabah yang dikeringkan dengan cara petani.

0 komentar:

Post a Comment