Pengering
Gabah Tenaga Surya Rakitan BPTP Sumsel
Gambar alat pengering gabah tenaga surya rakitan BPTP Sumsel |
Sumatera
Selatan (Sumsel) dikenal memililki lahan rawa lebak yang cukup luas. Namun,
para petani di lahan rawa lebak menghadapi kendala untuk mengeringkan gabahnya
ketika musim panen padi tiba, terutama pada saat curah hujan sedang tinggi. Hal
ini karena selama ini mereka menggunakan lantai jemur beralaskan terpal dan
mengandalkan panas matahari. Sehingga saat musim hujan, proses pengeringan
gabah akan berlangsung dalam waktu yang lebih lama.
Selain itu,
transportasi dari lahan ke tempat penjemuran juga menjadi sulit saat hujan
melanda. Belum lagi fasilitas lantai jemur juga terbatas oleh luasan halaman
tempat menjemur. Untuk mengatasi keterbatasan proses pengeringan ini, pada
tahun 2016, BPTP Sumsel merakit alat pengering tenaga surya dari IRRI, diberi
nama “Bubble
Solar Dryer”.Kemudian mengenalkan alat itu di lokasi lahan rawa
lebak Kabupaten Banyuasin,
Sumatera
Selatan.
Prinsip
kerja alat pengering ini pada dasarnya sama dengan cara pengeringan oleh
petani, yaitu dengan memanfaatkan energi sinar matahari. Bedanya terletak pada
tempat menyimpan gabah atau alas yang digunakan. Pada cara petani, gabah
dihamparkan di atas terpal, sedangkan pada alat ini pengeringan dilakukan di
dalam plastik panjang yang digelembungkan.
Alat ini
memanfaatkan energi radiasi matahari untuk menggerakkan kipas yang mendorong
udara di dalam ruang pengeringan. Selain itu, penutup alat pengering yang
terbuat dari bahan plastik polietilen yang transparan juga membantu mempercepat
proses pengeringan. Aliran udara di dalam alat pengering akan menghilangkan air
dari dalam ruang pengering dan dikeluarkan melalui lubang pengeluaran. Teknologi
pengeringan gabah dengan tenaga surya terdiri dari 7 komponen yang meliputi:
(1) plastik dari bahan polyetilen berfungsi sebagai tutup pelindung,
(2) plastik ulin sebagai alas, (3) kipas, (4) panel surya, (5) aki,
(6) resleting panjang dan (7) roller yang digunakan untuk membalik gabah.
Meningkatkan
kinerja alat pengering ini, BPTP Sumsel melakukan modifikasi pada alat yaitu
pembuatan rel dan modifikasi batang pengaduk, serta kapasitas alat. Pembuatan
rel dilakukan untuk memudahkan penarikan batang pengaduk, sedangkan modifikasi
batang pengaduk bertujuan untuk meringankan dan menguatkan batang pengaduk.
Kapasitas
alat dibuat lebih kecil dari ukuran alat IRRI yang sebelumnya 1 ton
menjadi 0.5 ton. Hal ini dilakukan agar pengeringan dapat dilakukan di pematang
sawah. Penggunaan alat pengering tenaga surya sudah dapat mengatasi hambatan
pengeringan saat musim hujan serta menghasilkan mutu gabah yang lebih baik
dibandingkan gabah yang dikeringkan dengan cara petani.
0 komentar:
Post a Comment