Pengembangan perkebunan kelapa sawit melalui progam ekstensifikasi di
seluruh wilayah Indonesia terus dilakukan secara intens dengan luasan
tanam sekitar 133 ribu pada tahun 1970 dan mencapai lebih dari 9.1 juta
ha sampai akhir tahun 2013 (Ditjenbun 2013). Dengan semakin
berkurangnya ketersediaan lahan dan upaya untuk mengurangi konversi
lahan menjadi perkebunan kelapa sawit serta tetap mempertahankan posisi
sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia, peningkatan produksi
kelapa sawit di masa mendatang difokuskan dengan meningkatkan
produktivitas per satuan hektar.
Peningkatan produktivitas per satuan
hektar dapat ditingkatkan melalui dua pendekatan yaitu peningkatan
potensi genetik individu tanaman melalui pemanfaatan bahan tanam
berprodukvitas tinggi dan peningkatan populasi tanaman per satuan hektar
melalui pemanfaatan bahan tanam yang memiliki struktur tajuk kompak.
Pilihan varietas unggul yang memiliki kombinasi kedua aspek tersebut
masih terbatas.
PT. Sasaran Ehsan Mekarsari sebagai
salah satu produsen benih kelapa sawit di Indonesia memiliki sejumlah
famili dura sebagai tetua betina memiliki pedigree SOC no. 12925, 12926,
127446, 13109, dan 13112 yang berasal dari Socfin Research Station
(SRS) pada tahun 1982 atau siklus RRS pertama dengan tekanan seleksi ke
arah produktivitas tinggi, kemudian siklus RRS kedua dilakukan di PT.
Sasaran Ehsan Utama dengan tekanan seleksi ke arah produktivitas tinggi,
kualitas minyak dan laju penambahan tinggi yang lambat. Benih-benih
dari hasil seleksi RRS siklus kedua ditanam di Kebun Percobaan Mekarsari
Research Station (MRS).
Setiap generasi bahan tanaman Sasaran
Ehsan Utama diseleksi dengan sangat ketat. Berikut standar minimum
seleksi famili-famili dura yang dilakukan :
Mekarsari’s Standard
Minimum Dura Yield 250 kg
Oil to Bunch 18 %
Oil Yield /Palm 45.0 kg
Minimum Progeny Yield 250 kg
Oil to Bunch 27%
Progeny Oil Yield/Palm 67.5 kg
Minimum Kernel Yield 5%
Oil Yield/Ha (136 palms) 9.18 tons
Varietas D x P Mekarsrai memiliki keunggulan sebagai berikut :
- Genjah, panen dimulai pada umur 24 bulan (early maturity)
- Laju pertambahan tinggi sangat lambat (25-35 cm/tahun), sehingga umur produktif tanaman panjang. Tinggi tanaman berumur 20 tahun hanya sekitar 5 – 7 meter
- Produktifitas tinggi (13 ton TBS/ha) di awal-awal panen (high yield)
- Rata-rata produksi tandan buah segar (setelah 7 tahun) 30-35 ton/ha/tahun
- Rata-rata ekstraksi minyak kelap sawit (CPO) lebih dari 27%
- Memiliki kualitas minyak yang tinggi dengan indikator asam lemak tidak jenuh (Iodine Value) lebih dari 54%
Selengkapnya:
Untuk petani mandiri gimana prosedur pembeliam bibitnya?
ReplyDeletePanjang pelepah sawit seu supreme berapa meter? Klw untuk lahan gambut ukuran berapa?
ReplyDeleteKlo untuk tanah mineral tapi berpasir cocok gak bibit seu seupreme
ReplyDelete