29 September 2016
JAKARTA. Sepuluh ribuan petani anggota Serikat Petani Indonesia (SPI)
yang berasal dari Banten dan Jawa Barat bergabung dengan massa dari
KNPA (Komite Nasional Pembaruan Agraria) memperingati Hari Tani Nasional
2016 dengan melakukan aksi damai, long march dari Mesjid Istiqlal menuju Istana Negara, Jakarta, Selasa 27 September 2016.
Henry Saragih Ketua Umum SPI menyampaikan, aksi ini untuk
mengingatkan pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla untuk melaksanakan
janjinya kepada kaum tani se-Indonesia, melakukan reforma agraria,
meredistribusi tanah seluas 9 juta hektar kepada petani tak bertanah,
buruh tani, dan petani penggarap.
“Sudah hampir dua tahun pemerintahan Jokowi-JK berjalan, tapi reforma
agraria belum juga dilaksanakan. Malah ada upaya untuk membelokkan
reforma agraria ke arah yang tidak pro rakyat kecil, yang palsu,” kata
Henry.
Henry juga menyayangkan sikap istana yang menolak menerima massa aksi.
“Kita datang jauh-jauh, dari Banten, dari Jawa Barat, hendak
mengingatkan presiden untuk tunaikan janjinya tapi ia menolak menerima
kita. Ini artinya pemerintahan Jokowi-JK di tahun kedua pemerintahannya
ini semakin menjauh dari petani kecil, dari rakyatnya,” papar Henry.
Aksi ini sendiri adalah bagian dari aksi sepekan Hari Tani Nasional
2016 yang dilakukan olh petani SPI di seluruh wilayah Indonesia
Selengkapnya:
www.spi.or.id
0 komentar:
Post a Comment