Industri obat-obatan,
parfum, kosmetika, pengolahan makanan/minuman, aromaterapi, dan lain-lain, menyebabkan kebutuhan akan minyak atsiri semakin besar, baik dari
segi volume maupun jenisnya. Minyak atsiri mempunyai sifat anti bakteri, yang
dapat digunakan dalam campuran pasta gigi, obat pencuci mulut dan dalam
pembuatan obat tonik.
Minyak atsiri, atau
dikenal juga sebagai minyak eterik, minyak esensial , minyak terbang, serta
minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan
kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.
Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok alami.
Di dalam perdagangan, hasil sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak
wangi.
Ragam minyak atsiri di
pasaran internasional dan masih sedikitnya jenis yang diproduksi, memberikan
gambaran bahwa peluang pasar ekspor dan pasar dalam negeri minyak atsiri masih
terbuka lebar. Apalagi nilai impor minyak atsiri Indonesia masih besar. Hingga
saat ini bahan-bahan minyak atsiri yang ada di pasaran masih diperdagangkan
sebagai bahan mentah. Melalui teknologi sederhana seperti penyulingan
bahan-bahan tersebut dapat dibuat menjadi minyak atsiri yang harganya jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan diperdagangkan dalam bentuk bahan.
Minyak atsiri yang belum
banyak diproduksi tetapi penggunaannya cukup luas dalam industri, seperti kayu
manis, kapolaga, jahe, daun jeruk purut. Hal ini sangat disayangkan padahal
bahan bakunya cukup tersedia di Indonesia.
informasi lebih lanjut :
0 komentar:
Post a Comment