Thursday, March 3, 2016

Potensi Pengembangan Minyak Atsiri

Industri obat-obatan, parfum, kosmetika, pengolahan makanan/minuman, aromaterapi, dan lain-lain,  menyebabkan kebutuhan  akan minyak atsiri semakin besar, baik dari segi volume maupun jenisnya. Minyak atsiri mempunyai sifat anti bakteri, yang dapat digunakan dalam campuran pasta gigi, obat pencuci mulut dan dalam pembuatan obat tonik.
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik, minyak esensial , minyak terbang, serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok alami. Di dalam perdagangan, hasil sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.

Ragam minyak atsiri di pasaran internasional dan masih sedikitnya jenis yang diproduksi, memberikan gambaran bahwa peluang pasar ekspor dan pasar dalam negeri minyak atsiri masih terbuka lebar. Apalagi nilai impor minyak atsiri Indonesia masih besar. Hingga saat ini bahan-bahan minyak atsiri yang ada di pasaran masih diperdagangkan sebagai bahan mentah. Melalui teknologi sederhana seperti penyulingan bahan-bahan tersebut dapat dibuat menjadi minyak atsiri yang harganya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan diperdagangkan dalam bentuk bahan.
Minyak atsiri yang belum banyak diproduksi tetapi penggunaannya cukup luas dalam industri, seperti kayu manis, kapolaga, jahe, daun jeruk purut. Hal ini sangat disayangkan padahal bahan bakunya cukup tersedia di Indonesia.
informasi lebih lanjut :

0 komentar:

Post a Comment